Dinamika pergerakan lempeng tektonik yang terjadi secara keseluruhan seperti saat ini, terakhir kali terjadi sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu. Dimana saat itu benua baru terbentuk dan terpecah.
Dalam studi yang dinyatakan Tomas Naraa,
seorang peneliti di Survei Geologi Denmark-Greenland (Geus) dan Nordic
Center for Earth Evolution (NordCEE), bahwa perkembangan geologi telah
memberikan gambaran lempeng tektonik bumi yang meliputi lautan, benua,
pegunungan dan lembah, semua terbentuk sejak 3,2 miliar tahun yang lalu.
Saya tidak berfikir negatif tentang studi
yang dilakukan Naraa, apakah benua kita akan mengalami perubahan kedepan
karena gejala yang sama persis terjadi saat ini dengan masa lalu. Hasil
penelitian Naraa diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature dan dipublikasikan kembali di salah satu Media Denmark.
Lempeng Tektonik Membentuk Benua
Gunung berapi, gempa bumi, tsunami,
lautan, benua, iklim dan bahkan kehidupan di muka Bumi dipengaruhi
pergerakan kerak bumi. Dengan kata lain bahwa lempeng tektonik
menentukan bagaimana geologi bumi menyusun letak lautan dan benua yang
merupakan fondasi segala sesuatu di muka bumi.
Tetapi mekanisme di balik gerakan konstan pada kerak bumi, sebenarnya tidak sesering seperti sekarang ini. Penelitian terakhir menyatakan bahwa dinamika pergerakan sistem lempeng tektonik secara keseluruhan seperti saat ini, terakhir kali terjadi sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu.
Tomas Naraa, seorang peneliti di Survei
Geologi Denmark dan Greenland (Geus) dan Nordic Center for Earth
Evolution (NordCEE), menyatakan bahwa mereka telah menerbitkan
pernyataan yang sangat penting dalam sebuah diskusi dan merupakan
pemahaman baru tentang perkembangan bumi. Penelitian ini menunjukkan
bahwa mekanisme dasar di balik pergerakan kerak bumi terkahir
kali berubah 3,2 miliar tahun yang lalu. Hasil ini memberi pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana lautan dan iklim sangat dipengaruhi
oleh pergerakan litosfer Bumi, kerak dan lapisan padat paling atas
mantel.
Selama 3,2 miliar tahun terakhir sebagian besar bencana di bumi diakibatkan pergeseran lempeng tektonik, yang menentukan bagaimana benua dan kerak bumi terbentuk dan bagaimana benua telah berpindah disekitar permukaan bumi.
Posisi benua selalu dipengaruhi arus laut,
diikuti faktor lain yang menentukan iklim lokal di Bumi. Lempeng
tektonik ini merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan
kehidupan di Bumi.
Dalam dinamika lempeng tektonik, batuan
cair (magma) naik dari mantel bumi di sepanjang pegunungan di tengah
laut, yang membentuk sabuk panjang ratusan atau ribuan kilometer di
sekitar Bumi. Beberapa peta geologi menunjukkan pegunungan di tengah
laut yang juga sebagai rantai pegunungan bawah laut. Pada pegunungan di
tengah laut, kerak dasar laut terbentuk dari magma yang naik, ini
merupakan sebuah proses yang terus-menerus terjadi dan membentuk kerak
dasar laut baru hingga lempeng tektonik saling menjauh.
Dasar kerak laut terdiri dari bahan
basaltik berat yang relatif muda, berkisar 0 hingga 200 juta tahun dan
ketebalan rata-rata sekitar tujuh kilometer. Di sisi lain, kerak benua
yang membawa (memindahkan) benua bumi jauh lebih tua, biasanya berkisar 4
miliar tahun dan lebih tebal, terdiri dari bahan granit yang lebih
ringan. Ketika kerak dasar laut bertemu dengan kerak benua, kerak dasar
laut didorong ke bawah lempeng benua dan kembali meleleh di mantel untuk
membentuk magma baru. Magma baru yang terbentuk naik hingga kerak bumi dan
memperluas lempeng benua, proses ini disebut subduksi. Dengan cara ini,
materi baru terus ditambahkan ke kerak bumi di bawah laut dan membantu
memperluas lempeng benua.
Dinamika lempeng tektonik pertama
kali dijelaskan pada tahun 1960, para ilmuwan menemukan bahwa Bumi
memiliki dua jenis kerak. Kerak tipis, muda dan berada di bawah lautan,
sementara kerak yang jauh lebih tua disebut benua. Dinamika lempeng
tektonik membentuk dasar dari seluruh sistem geologi dan sumber utama
atas segala bencana di Bumi yang muncul saat ini.
Lempeng Tektonik Muncul 3,2 Miliar Tahun Yang Lalu
Penelitian Naraa menunjukkan bahwa 13,4 miliar tahun lalu lempeng tektonik belum terbentuk, tetapi menunjukkan bahwa Bumi telah ada. Kemudian lempeng tektonik saat ini terbentuk sekitar 3,2 miliar tahun lalu yang menggantikan sistem sebelumnya, mungkin karena mantel bumi didinginkan.
Sistem yang lebih tua tidak memiliki zona
subduksi, kerak dasar laut yang ditekan di bawah lempeng benua dan
membentuk materi menjadi benua. Para peneliti meyakini bahwa bagian
tertua benua terbentuk melalui peleburan ulang dalam waktu sangat lama
di kerak dasar laut, waktu yang lama tanpa subduksi. Hal ini dapat
menjelaskan bagaimana benua terbentuk sebelum perubahan dalam dinamika
lempeng tektonik yang terjadi sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu.
Naraa kemudian mempelajari isotop dari
tiga unsur, zirkonium, hafnium dan oksigen, untuk menentukan berapa usia
batu-batu Greenland dan yang proses terjadi di Bumi ketika benua ini
terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis batuan
terbentuk antara 3,8 hingga 3,6 miliar tahun lalu, ini jauh sebelum
dinamika lempeng tektonik modern muncul. Jenis batuan lainnya terbentuk
antara 3,2 dan 2,8 miliar tahun lalu, dan profil isotop dari batu-batu
ini menunjukkan bahwa bebatuan terbentuk selama dinamika lempeng
tektonik saat ini.