Seorang gadis remaja tampak asyik membalik halaman demi halaman majalah yang sedang dipegangnya. Hingga sampai pada rubrik tentang zodiak, ia berhenti dan mulai serius membaca. Ingin mengetahui peruntungannya minggu ini. Tentang kesehatan, keuangan, atau bahkan mungkin hubungan asmara dengan sang kekasih.
Khalayak umum mengenal zodiak sebagai bagian dari astrologi yang dapat
meramalkan nasib seseorang berdasarkan hari kelahirannya. Namun sedikit
yang mengetahui bahwa zodiak sebenarnya adalah 12 rasi bintang yang
dilewati oleh Matahari jika kita melihatnya dari Bumi, yang sudah tentu
erat hubungannya dengan ilmu astronomi. Dan
karena perubahan posisi Matahari terhadap masing-masing zodiak sejalan
dengan perubahan musim, maka orang-orang zaman dulu menganggap zodiak
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di Bumi.
Jika
kita mau menyempatkan diri sejenak memperhatikan langit malam ketika
cerah, akan tampak rasi bintang zodiak memang berada pada satu garis
edar yaitu garis ekliptika. Keduabelas rasi bintang itu beredar karena
perngaruh rotasi Bumi dan tampak terbit-tenggelam seperti halnya
Matahari dan Bulan. Namun tentunya, kita tidak dapat melihat seluruh
rasi zodiak dalam satu malam.
Zodiak
yang sekarang dikenal berasal dari budaya Indo-Eropa, ditulis oleh
Ptolomeus, seorang astronom dan juga astrolog pada abad ke-2 sebelum
masehi. Ketika zodiak pertama kali diperhitungkan, Matahari berada di
khatulistiwa di batas rasi Aries sebagai tanda mulainya musim semi.Seperti
yang telah diketahui, bahwa rasi bintang hanyalah khayalan orang-orang
zaman dulu. Mereka menarik garis dari objek-objek langit yang terang
hingga membentuk manusia, hewan, ataupun benda lain. Begitu pula pada
rasi bintang zodiak, banyak objek langit yang indah untuk dilihat.
Pada akhir hingga awal tahun, kita dapat melihat beberapa rasi zodiak
yang tampak jelas. Diantaranya Taurus, yang dalam mitosnya adalah
penjelmaan Dewa Zeus. Di rasi banteng ini, terdapat bintang Aldebaran,
sebagai bintang paling terang. Lalu ada Nebula Kepiting dan Pleiades, si
Tujuh Bersaudara. Selain Taurus, juga ada rasi Gemini dengan bintang
Pollux, yang besarnya sepuluh kali lebih lebih besar dari diameter
Matahari, sebagi primadona. Konon, si kembar Castor dan Pollux
dilahirkan oleh ibu yang sama namun berasal dari ayah yang berbeda! Rasi
lainnya yang dapat dinikmati adalah Cancer si Kepiting, Leo sang Singa,
dan tak lupa Virgo dengan bintang paling terangnya, Spica.Orang-orang
Yunani zaman dulu, tidak mengenal rasi Libra sebagai timbangan, namun
sebagai bagian dari rasi Scorpius di bagian capitnya. Namun, orang-orang
Romawi melukiskannya sebagai timbangan. Scorpius, si Kalajengking yang
membunuh Orion. Rasi bintang ini merupakan rasi yang paling mudah
diingat karena banyak objek langit, dapat berupa bintang, cluster
(kumpulan bintang), ataupun galaksi, yang
memang tampak jelas membentuk seekor kalajengking. Apalagi dengan
bintang Antares yang berwarna merah sebagai bintang paling terang.
Sebenarnya, Matahari melewati rasi ini hanya 9 hari, sedangkan sisanya
melewati rasi Ophiucis, si Pawang Ular. Namun hingga kini belum
diketahui mengapa rasi Ophiucus tidak termasuk dalam rasi zodiak.Libra,
Scorpius, dan Ophicus adalah rasi-rasi yang dapat dilihat pada
pertengahan hingga akhir tahun. Termasuk juga rasi Sagittarius, yang di
rasi ini kita juga dapat melihat kabut galaksi Bimasakti. Lalu ada
Capricornus, Aquarius, rasi dimana pertama kali ditemukannya planet
Neptunus, juga Pisces.
Sejak
ribuan tahun sebelum masehi, astronomi dan astrologi memang tak
terpisahkan satu sama lain. Seiring dengan perkembangan budaya saat itu
yang selalu menyangkut-pautkan ilmu dengan hal-hal kasat mata. Hingga
pada abad ke 17, Nicholas Copernicus ‘menceraikan’ hubungan astronomi
dan astrologi. Ia menilai astrologi sebagai sebuah kekeliruan. Sampai
saat ini, rasi zodiak masih digunakan sebagai pertanda datangnya musim,
ataupun dalam penggunaan navigasi. Namun bila dihubungkan dengan
astrologi yang berisi ramalan, anda masih percaya?